-=[ Klick Go To My Homepage ]=-














!!Catatan Si Hitam!!
!!http://cekouff.blogspot.com/!!
0

MAKALAH AIR DAN PEMURNIAN

Rabu, 29 Januari 2014
Share this Article on :

BAB I
PENDAHULUAN
Air adalah sumber kehidupan, air juga sangat diperlukan dalam aspek sosial ekonomi dan untuk keberlangsungan ekosistem yang menyehatkan. seiring dengan meningkatnya populasi manusia dan pembangunannya, mengakibatkan peningkatan penggunaan air tanah dan air permukaan untuk keperluan domestik, perkoataan, industri dan pertanian.Baca selengkapnya tentang pemurnian air !!!

Air adalah sumber kehidupan, air juga sangat diperlukan dalam aspek sosial ekonomi dan untuk keberlangsungan ekosistem yang menyehatkan. seiring dengan meningkatnya populasi manusia dan pembangunannya, mengakibatkan peningkatan penggunaan air tanah dan air permukaan untuk keperluan domestik, perkoataan, industri dan pertanian. Hal ini sekaligus meningkatkan tekanan terhadap kapasitas sumber daya air yang menjurus kepada persaingan dalam berbagai sektor penggunaan tersebut.
Masalah utama air yang dihadapi dewasa ini adanya berbagai macam kontaminan seperti logam berat, arsen, besi, mangan, bakteri, virus, dan lain-lain. berbagai macam metode dan teknologi dipakai untuk pemurnian air. Sistem UF-RO berbeda dengan sistem filterisasikonvensional. hal ini berdasarkan pada kemampuan pemisahan yang samasekali tidak memungkinkan berbagai kontaminan tadi untuk dapat tembus. Reverse osmosis, dikenal juga sebagai hyper filtration, digunakan untuk pemurnian air dari kotoran yang mempunyai berat molekul 150-250 dalton.











BAB II
PEMBAHASAN
A.    Air dan Proses Pemurnian

Liputan6.com, Tokyo: Air memang penting bagi kehidupan. Apalagi, kebutuhan air bersih. Namun, penyediaan air bersih akan sulit didapat di daerah-daerah yang dilanda bencana alam. Tapi kini, persoalan tersebut dapat diatasi. Baru-baru ini, peneliti asal Jepang menemukan zat pembersih yang bekerja dalam hitungan menit dan setelah disaring air siap untuk diminum. Uniknya, zat bernama asam poliglutami itu terkandung di dalam kacang kedelai.
Teknik penjernihan ini didasarkan penelitian terhadap Natto, sejenis makanan berbahan kedelai. Kandungan asam poliglutamat yang terkandung di dalamnya sangat baik untuk menyerap zat polutan dalam air. Begitu zat ini dimasukkan ke dalam air yang tercemar, dalam waktu sekejap seluruh zat polutan akan terserap dan diendapkan sehingga mudah dibersihkan.
Sejauh ini, asam poliglutami telah digunakan beberapa perusahaan untuk membersihkan limbah cair. Keuntungannya zat ini tak beracun karena terbuat dari bahan alami dan mampu bekerja cepat. Kendati begitu, masih cukup sulit untuk memproduksi asam poliglutami dalam jumlah banyak.

Asam Poliglutamat (PGA)

PGA pertama kali dideteksi sebagai komponen kapsul sel dari Bacillus anthracis lebih dari 60 tahun yang lalu. Selanjutnya PGA ditemukan pada strain Gram-positif dari genus Bacillus, yaitu Bacillus licheniformis, Bacillus megaterium, Bacillus subtilis, dan Bacillus amyloliquefaciens. Pada awal abad ke-20, strain Bacillus yang dapat memproduksi PGA dalam jumlah yang besar telah diisolasi dari matriks pekat makanan tradisional Jepang yang berbahan dasar kedelai Itohiki-Natto dan makanan tradisional Korea chungkokjang. Bacillus subtilis (B. subtilis) mampu menghasilkan antara 20-50 g/L dari cairan kulturnya.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjoKMj-jbBkE1qruoVJNBSv-2dxomlQ0B7ifebKKl4aKljTmHhqbt-qSZZDhtgXXV13_f9DNbij-9B99TdMHTGn0UdcTZxkg1DDceHsSv-LZLCRTLFzArPtSmPMK-WzCUDoe8b6ZpmCjNk/s320/str-cl.jpgstruktur moplekul PGA


PGA mempunyai berat molekul antara 0,1-1x106 g/mol dengan derajat polimerisasi 700-7000. Pada bentuk yang tak terionisasi, PGA mempunyai struktur helix tangan kanan yang distabilkan oleh ikatan hidrogen intramolekuler antara CO dan NH dari setiap 3 ikatan amida. PGA bersifat larut air dan sangat higroskopis, dapat mengakibatkan kepekatan pada larutan walaupun pada konsentrasi yang rendah. PGA diketahui mempunyai afinitas yang tinggi terhadap ion metal karena elektron-elektron sunyi yang dimilikinya.

Pada dasarnya, PGA digunakan sebagai Flokulan, dengan metode pembersihan air yang disebut flokulasi.

Flokulasi
http://blogs.princeton.edu/chm333/f2006/water/Fig1-2.jpg
Usaha untuk mengurangi polutan yang terkandung dalam air dapat dilakukan dengan metode flokulasi. Flokulasi adalah proses lambat yang bergerak secara terus menerus selama partikel-partikel tersuspensi bercampur di dalam air, sehingga partikel akan menjadi lebih besar dan begerak menuju proses sedimentasi. Ide dasar dari flokulasi adalah untuk mengendapkan flok-flok dengan penambahan flokulan. Flokulasi merupakan suatu kombinasi pencampuran dan pengadukan atau agitasi yang menghasilkan agregasi yang akan mengendap setelah penambahan flokulan. Flokulasi adalah proses fisika yang mana air yang terpolusi diaduk untuk meningkatkan tumbukan interpartikel yang memacu pembentukan partikel-partikel besar sehingga dalam waktu 1-2 jam partikel-partikel tersebut akan mengendap.
Flokulasi menyebabkan peningkatan ukuran dan densitas dari partikel yang terkoagulasi, menghasilkan pengendapan partikel-partikel flok yang lebih cepat. Kecepatannya mungkin akan terakselerasi lebih lanjut dengan adanya penambahan flokulan. Flokulan merupakan senyawa yang digunakan untuk membentuk senyawa dari polutan yang mudah mengendap dan atau senyawa yang mempunyai ukuran yang lebih besar dengan suatu reaksi kimia. Flokulan yang biasanya digunakan dalam proses flokulasi adalah tawas (Al2(SO4)3, kapur (CaO), dan polyaluminium chloride (PAC). Flokulan juga dapat berupa polielektrolit seperti polisakarida dan asam poliamino yang dihasilkan atau dieksresikan oleh bakteri selama pertumbuhan bakteri tersebut.
Penggunaan tawas, kapur dan PAC sebagai flokulan mempunyai beberapa kelemahan, yaitu:
1.Penggunaan tawas dan PAC mengakibatkan air menjadi asam karena pembentukan sulfat dalam air mencapai 550 mg/L yang dapat mengganggu kesehatan manusia apabila dikonsumsi. Asam juga dapat mengakibatkan korosi benda-benda dari logam.
2.Pembentukan asam mengakibatkan kebutuhan penetral, yaitu NaOH, menjadi lebih banyak sehingga tidak ekonomis.
3.Kapur dapat membuat air menjadi sadah karena adanya ion kalsium.


PGA sebagai Bioflokulan Logam Berat

Mekanisme pengikatan ion-ion logam berat oleh PGA dapat melalui dua cara, yaitu:

1. Pengikatan secara kimia
Logam berat di dalam air dengan cepat akan terlarut dengan membentuk ion-ion positif dan membentuk senyawa-senyawa dengan anion seperti karbonat, sulfat, dan sulfida. PGA merupakan senyawa yang dapat larut dalam air dengan membentuk anion. PGA mempunyai afinitas yang tinggi terhadap ion-ion logam, sehingga mampu menggantikan posisi anion atau ligan yang mengikat logam berat. Reaksi PGA dengan ion logam berat akan membentuk molekul yang besar yang mudah untuk diendapkan (flok). Proses pembentukan flok-flok yang kemudian diikuti dengan proses pengendapan dapat dipercepat dengan pengadukan.

2.Pengikatan secara fisika
PGA merupakan polielektrolit anionik. Suatu polielektrolit anionik mampu mengadsorpsi ion-ion logam berat di dalam air dan membentuk suatu jembatan. Jembatan terbentuk apabila dua atau lebih ion logam teradsorbsi sepanjang rantai polimer. Jembatan-jembatan tersebut akan terjalin pada saat proses flokulasi, yaitu saat pengadukan. Ukuran jembatan-jembatan yang terjalin ini akan terus bertambah sampai dengan mudah dapat dipindahkan.

MEMBERSIHKAN AIR DENGAN KATALIS
Salah satu jenis alat pembersihan air dengan katalis

Tim peneliti dari Hitachi mengumumkan bahwa mereka berhasil menemukan teknologi baru dalam pengolahan air. Mereka telah berhasil mengembangkan teknologi katalis untuk menguraikan zat organik yang terkandung dalam air. Katalis yang digunakan adalah katalis yang aktif setelah dikenai sinar ultraviolet. Dikatakan bahwa lebih dari 90 persen zat organik termasuk Dioksin bisa diuraikan dengan cara ini.
Kelebihan teknologi ini dibandingkan dengan teknologi yang ada selama ini adalah cukup menggunakan katalis tanpa menggunakan zat tambahan. Beaya proses ini jauh lebih murah dibandingkan dengan teknologi yang ada saat ini, misalnya dibandingkan dengan menggunakan membran. Di samping itu, proses penguraian zat organik dengan teknologi ini memerlukan waktu yang relatif singkat.
Kelemahan dari teknologi ini adalah ambang konsentrasi polutan yang masih relatif kecil, dibawah 100 ppm. Sehingga, untuk air limbah yang memiliki tingkat konsentrasi zat organik sangat tinggi diperlukan proses pendahuluan untuk menurunkan kandungan zat organiknya.
Katalis adalah zat yang bisa mempercepat atau memacu terjadinya suatu reaksi. Dalam hal ini adalah reaksi penguraian zat organik. Untuk proses pengolahan air ini, katalis yang dipakai adalah Titan Oksida. Titan Oksida menjadi oksidator kuat setelah disinari sinar ultraviolet. Titan Oksida yang telah aktif tersebut akan mengoksidasi zat-zat organik ada.
Alat pembersih air yang dirancang oleh Hitachi memiliki bentuk yang sederhana. Yaitu berupa reaktor berbentuk silinder dengan sumber sinar ultraviolet pada bagian tengahnya. Sedangkan katalis ditempelkan pada dinding dalam silinder dengan zat perekat. Air limbah cukup dilewatkan pada reaktor silinder tersebut dan zat organik yang terkandung di dalamnya akan diuraikan oleh katalis yang di dinding silinder.
Saat ini, Indonesia sedang menghadapi masalah serius tentang air bersih. Kelihatannya kita bisa menaruh harapan pada pengembangan teknologi ini.

AIR BERSIH DARI ENERGI MATAHARI

pengelolahan untuk air bebas kuman
Percaya tidak ? dengan sinar matahari yang melimpah ruah ternyata kita bisa mendapatkan air bebas kuman dengan cara sederhana. Inilah cara yang dikembangkan oleh para peniliti Swiss yang diungkapkan oleh majalah New Scientist. Cara sederhana ini mempergunakan botol plastik minuman yang biasa kita dapati dan banyak dipergunakan di negara berkembang. Bagaimana caranya ? Tampung air dalam wadah, kemudian tunggu sebentar hingga zat-zat padat yang terkandung di dalam air
mengendap. Kemudian tuangkan air ke dalam botol plastik dan jemur di bawah sinar matahari. Pengaruh energi panas dan gelombang ultra violet akan membuat air menjadi bebas kuman (desinfikasi)
Menurut keterangan para peneliti ini, virus dan bakteri akan mati. Dalam pengamatan mereka, telah diamati bahwa bakteri E-colai 99,9 % dapat dimusnahkan jika suhu air naik melebihi 50Ž° C. Metode ini juga manjur digunakan untuk mengatasi bakteri Kolera. Pemanasan air sendiri memerlukan waktu hampir satu jam. Akan tetapi waktu pemanasan ini bisa dipercepat dengan cara membungkus separuh botol plastik itu dengan misalnya foil berwarna hitam.



Berikut penjelasan secara garis besar mengenai jenis-jenis air minum tersebut :


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjkLfWqtUmWijeZh2dryk-l_tDLaCcpb26ECWnMsiJ4bttG4OIRe3r11cewLYDQHaoW0FzU1JosKPYJkmKz2x9BiXf_xrQaeIjjH32BlH4JLMRG3tCqFuI-IZUBd_cNni5CBY2Zqy1QGxpK/s200/proses+Destilasi-2.jpg
Air minum Destilasi [Distilled Drinking Water]
Proses pemurnian air minum destilasi adalah dengan menguapkan air dengan mempergunakan sumber panas khusus. Tujuannya adalah memisahkan molekul yang terdapat pada air baku untuk membuang unsur logam yang berbahaya seperti timbal, arsenik dan merkuri. Namun air minum yang diproses dengan cara seperti ini, kandungan mineral yang dibutuhkan oleh tubuh juga ikut terbuang, sehingga air jenis ini tidak lagi memiliki kandungan mineral alami.



https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjDj4s-cCtGk1baurLd4Vz1qw8YQSJsvUjcT6ulXAMwAT5-LtfAfqht0ofIKNPn2PURmGYSw3YGI-RVwsigC1m-T5cTMaAeA2GxG6nllLHYg-2II9lJ-a9S2jupmo5SIbBVdZv8d1oVZV_n/s200/Oxygen.jpg
Air minum Oxygen
Air minum Oksigen diproses secara khusus & lebih kompleks, dengan suhu & tekanan tertentu, yang memungkinkan air menangkap oksigen lebih banyak.dari jenis air yang lain.
Sama dengan jenis air minum mineral pada umumnya, keberadaan oksigen terlarut pada air memberikan manfaat yang positif bagi tubuh, air ini membantu meningkatkatkan supply oksigen ke seluruh tubuh.
Kelarutan oksigen dalam air sangat rendah. Pada suhu 20 derajad, kelarutan oksigen dalam air (tekanan 1 atm) adalah sekitar 0,0045 mg/100 mg air. Bila ditambahkan oksigen kedalamnya, maka air tersebut akan perlahan-lahan melepaskan oksigennya kembali ke udara dan air tersebut akan menjadi air biasa. Oleh sebab itu air minum jenis ini jangan disimpan terlalu lama setelah dibuka. Walaupun disimpan dalam wadah tertutup, oksigen dapat menembus lapisan plastik (polymer) melalui pori-pori.



https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj0yoyafsavqOPCSuqZKzXCbLQPmE_uDVNbrdiapLqbp1vBOb4vKXf0BxrKb9bDDxxwhTf2xLZIW0MPKSwTQZAUwKMh0evu1uUKzEwetvNh0Ny_CPEHQ4PCIpd_kPX3J9Hi1h73IYaTBHsb/s1600/Hexagonal.jpg
Air minum Hexagonal
Air minum  Hexagonal  diolah secara khusus dengan menggunakan proses elektromagnetis dan infra merah dengan tujuan menghasilkan molekul air (H2O) lebih banyak, yakni 6 buah (air jenis lain memiliki molekul 5 buah) lalu molekul-molekul tersebut membentuk formasi hexagonal / segi 6. Pada air jenis lain yang memiliki jumlah 5 molekul, formasi molekul akan terbentuk pentagonal / segi 5.
Secara spesifik air ini mampu memberikan manfaat yang lebih, namun begitu sifat kelarutan oksigennya memiliki sifat yang sama dengan air oksigen. Oleh sebab itu setelah dibuka sebaiknya tidak disimpan terlalu lama.



https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiyNxp5DHf1fFhmJeXsn1ujzaM8eIt-E8bqNWZ2kxMuk7errsCdOPJbkQvs3vWtHIW6Widziy210m538E5JhPQj9L53RkZR2L_T8WLO7H1jOcHTtESSQ1K8GkDSuhorxhrZZKNufUrwBbcQ/s200/Reverse+Osmosis.jpg
Air minum Reverse Osmosis (RO)
Air minum RO prosesnya pemurnian airnya dengan memberi tekanan untuk membalik aliran alami air dengan memaksa air untuk bergerak dari konsentrasi lemah ke konsentrasi lebih kuat. Tujuan dari proses ini adalah untuk menghilangkan kadar garam dan menghilangkan unsur mineral yang terdapat pada air.


Sudah sejak lama penduduk kota – kota besar di negara kita ini menderita karena keurangan air minum. Sumber – sumber dari daerah pegunungan tidak mungkin lagi mencukupi kebutuhan air kota – kota yang kian hari kian tambah banyak penduduknya.
Di beberapa tempat seperti Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya. Pemerintah mencoba mengatasi kesulitan tersebut dengan mengadakan penyaringan air sungai. Prinsip – prinsip penyaringan itu sebagai berikut :
1.Air sungai digenagkan dalam kolam – kolam besar. Bahan kimia seperti tawas (K2SO4AI2(SO4)) atau lainnya dicampurkan di air tersebut guna mengendapkan partikel – partikel lumpur,
2.Air yang sudah agak bersih ini kemudian dilewatkan pada suatu lapisan pasir menuju ke kolam lain yang lebih rendah. Fungsi lapisan pasir ialah bagaikan saringan,
3.Air yang sudah bening ini masih banyak mengandung mikroorganisme. Oleh karena itu air ini perlu didesinfeksikan; biasanya klor yang digunakan untuk ini,
4.Untuk menghindarkan tumbuhnya alga, larutan encer terusi (CuSO4), kira – kira 2,5 Kg terusi dalam 4 juta liter air dimasukkan ke dalam air tersebut,
5.Kini air telah siap untuk masuk pipa – pipa yang menuju ke rumah – rumah. Pengujian dilakukan terhadap air yang sudah disterilkan.
Kadang – kadang ke dalam air perlu ditambahkan fluorida, misalnya natrium fluorida. Hal ini perlu sekali untuk mencegah kerusakan gigi pada anak – anak sebelum umur 8 tahun. Konsentrasi fluorida perlu sekali diperhatikan, sebab konsentrasi yang terlalu tinggi dapat merusak gigi. Pengenceran satu per satu juta dianggap memenuhi syarat.

Pemurnian berfungsi untuk menghilangkan atau mengurangi bukan gula dari nira mentah seoptimal mungkin. Proses pemurnian ini dapat dilakukan secara fisis maupun kimiawi. Secara fisis dengan cara penyaringan sedangkan secara kimia melalui pemanasan, pemberian bahan pengendap serta penggunaan unit peralatan berupa pemanas pendahuluan (heat exchanger), defekator, sulfitator, expandeur, clarifier, rotary vacuum filter.
Terdapat tiga metode dalam proses pemurnian nira, yaitu :
1. Proses Defekasi
Dalam proses defekasi pemurnian nira dilakukan dengan penambahan susu kapur sebagai reagen. Reaktor untuk proses defekasi ini dinamakan defekator dan didalamnya terdapat pengaduk sehingga larutan yang bereaksi dalam defekator menjadi homogen. Pemurnian nira dengan cara defekasi dibagi menjadi :
a. Defekasi Dingin
Pada defekator ditambahkan susu kapur sehingga pH menjadi 7.2 – 7.4. Setelah itu baru nira dipanaskan lalu menuju ke pengendapan. Pada defekasi dingin reaksi antara CaO dengan Phospat lebih lambat, tetapi inversi dapat dikurangi. Karena suhu dingin maka absorbsi bahan bukan gula oleh endapan yang terbentuk lebih jelek dibandingkan defekasi panas.
b. Defekasi Panas.
Nira mentah dari gilingan dipanaskan terlebih dahulu, lalu direaksikan dengan susu kapur.
c. Defekasi Bertingkat.
Susu kapur ditambahkan pada nira dalam keadaan dingin hingga pH 6.5, kemudian nira dipanaskan dan ditambahkan susu kapur lagi hingga pH 7.2 – 7.4.
d. Defekasi sachharat
Sebagian nira ditambahkan susu kapur sedangkan sebagian yang lain dipanaskan, kemudian dicampur.
2. Proses Sulfitasi
Prinsip proses pemurnian ini adalah memproses nira mentah dengan menambahkan susu kapur dan gas SO2. Susu kapur ditambahkan berlebih kemudian dinetralkan oleh gas SO2. Dengan adanya penambahan reagen tersebut akan timbul endapan yang berfungsi sebagai pengadsorbsi bahan bukan gula. Beberapa modifikasi dalam proses sulfitasi antara lain :
a. Sulfitasi asam
Pada proses ini nira yang sudah dipanasi ditambahkan gas SO2 hingga pH 4.0 selanjutnya ditambahkan susu kapur hingga pH 8.5 dan dinetralkan kembali dengan gas SO2 hingga pH 7.2 – 7.4.
b. Sulfitasi alkalis
Pada proses ini nira ditambahkan susu kapur hingga pH 10.5 kemudian dinetralkan dengan gas SO2. Pertimbangan penggunaan sulfitasi alkalis karena tingginya kadar P2O5.
c. Sulfitasi netral
Pada proses sulfitasi ini pH nira dalam defekator sekitar 8.5. Pertimbangan melakukan sulfitasi netral adalah seimbangnya kadar P2O5, Fe2O3 dan Al2O3.
3. Proses Karbonatasi
Proses karbonatasi adalah pemurnian dengan menambahkan susu kapur berlebihan dan dinetralkan menggunakan gas CO2. Endapan yang terbentuk adalah endapan CaCO3. Ada dua macam modifikasi dalam proses karbonatasi, yaitu :
a. Karbonatasi tunggal
Pada proses ini proses pencampuran dilakukan dalam satu reaktor. Nira ditambahkan susu kapur berlebih kemudian dinetralkan menggunakan gas CO2. Alkalinitas dijaga antara pH 9 – 10.
b. Karbonatasi rangkap
Pada dasarnya prosesnya adalah sama dengan karbonatasi tunggal. Tetapi pemberian gas CO2 terbagi, yaitu apabila susu kapur habis alkalinitas dijaga tetap pada pH 10.5 kemudian nira ditapis. Hasil tapisan ini dialiri gas CO2 lagi.

PEMURNIAN NIRA TEBU

Tebu yang diekstrak akan menghasilkan nira mentah. Proses selanjutnya adalah pemurnian nira. Dalam nira mentah mengandung sukrosa, gula invert (glukosa+fruktosa), atom-atom (Ca,Fe,Mg,Al) yang terikat pada asam-asam, asam organik dan an organik, zat warna, lilin, asam-asam kieselgur yang mudah mengikat besi, aluminium, dan sebagainya. Nira mentah ini akan dimurnikan melalui berbagai tahapan proses.
Proses pemurnian berfungsi untuk menghilangkan atau mengurangi bukan gula dari nira mentah seoptimal mungkin. Proses pemurnian ini dapat dilakukan secara fisis maupun kimiawi. Secara fisis dengan cara penyaringan sedangkan secara kimia melalui pemanasan, pemberian bahan pengendap.
Pada proses pemurnian nira terdapat tiga buah jenis proses, yaitu :
a.Defekasi
b.Sulfitasi
c. Karbonatasi
Pada saat ini sebagian besar pabrik gula di Indonesia menggunakan proses sulfitasi dalam memurnikan nira. Pada proses sulfitasi nira mentah terlebih dahulu dipanaskan melalui heat exchanger sehingga suhunya naik menjadi 700 C. Setelah itu nira tersebut dialirkan kedalam defekator dicampur dengan susu kapur. Fungsi dari susu kapur ini adalah untuk membentuk inti endapan sehingga dapat mengadsorp bahan bukan gula yang terdapat dalam nira dan terbentuk endapan yang lebih besar. Pada proses defekasi ini dilakukan secara bertahap ( 3 kali ) sehingga diperoleh pH akhir sekitar 9 – 10.

Metoda Pemurnian Air Kelebihan dan Kekurangan
1. Air Reverse Osmosis Air bersih dengan kandungan oksigen yang tinggi dapat menguatkan sel-sel dan organ-organ tubuh, meningkatkan daya tahan dan daya penyembuhan tubuh.
Bebas dari segala jenis logam berat, kotoran dan kuman. Mengandung zat mineral tanpa ion.
Dapat diminum langsung, nikmat rasanya, air minum yang ideal untuk olahragawan.
2. Air Penukaran Ion Biaya operasi tinggi dan memerlukan penyelengaraan yang profesional
Hanya membuang logam berat tetapi masih mengandung banyak natrium yang dapat mengakibatkan hipertensi, pengapuran pembuluh darah dan masalah jantung.
Bahan-bahan organik, bakteri dan virus tidak dapat disaring.
3. Air Penyulingan Biaya tinggi, penggunaan secara terus menerus akan membazirkan letrik dan harus selalu membersihkan mendapan yang tertinggal secara rutin.
Hasilnya dianggap sebagai air mati karena kekurangan oksigen dan berbau
Gagal untuk membuang bahan organik seperti triklorometana..
4. Air dari Penyaringan Karbon Teraktif Mutu berbeda dan terdapat perbedaan besar dalam hasil.
Tidak dapat membuang virus, logam berat, asbestos, nitrat dan bahan lain-lain.
Mudah menjadi tempat pembiakan kuman dan bakteria.
5. Pengendapan Kualiti tidak stabil, perbedaannya besar
Tidak dapat membuang bakteria, logam berat, asbestos, nitrat, garam, dsb
Tempat pembiakan bakteria.
6. Air Mendidih Berfungsi untuk membunuh bakteria, tapi sisanya tetap tertinggal dalam air.
Mempercepat reaksi antara bahan organik untuk bergabung dengan klorin yang membentuk triklorometana.
Pada saat mendidih terjadi wap air (pengwapan). Hal ini menyebabkan bertambahnya kepekatan bahan pencemaran air dan sisa kalsium.
7. Sterilisasi Ozon Hanya dapat membunuh bakteria, hasilnya lebih buruk dibandingkan dengan metode pendidihan.
Biaya tinggi, harus menukar tabung lampu setiap 3-6 bulan
Tidak dapat menyaring keluar bahan pencemar.
8. Air Hasil Cahaya Ultra Violet Dapat membunuh bakteria, tetapi kurang efektif dibandingkan dengan air mendidih.
Biaya tinggi, memerlukan penukaran tabung lampu setiap 3-6 bulan
Selain membunuh bakteria, ia tidak dapat menghapus kotoran lain.
9. Air Mineral 45% dari air mineral di pasaran mengandung bahan fosforus
Mutu berubah dan kebersihan tidak terjamin.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiNkSufOh8yuC35h3yfmakNP0viawYphkqspMOT237YcnMoxzxHTVXyH6pK5BhgUWu30gqWc6MS-VAM73yMqUPlyLI_ZRI-VmklrwKNK7k_brPyegWXYXgK0_Tv1NsIbYNMUGN-YQ-hhxUo/s400/ad.bmp
Pada umumnya penyaringan secara tradisional dilakukan dengan memakai pasir,ijuk atau arang. prinsip yang dipakai adalah menyaring kotoran dipermukaan media atau dengan kata lain adalah adsorpsi dipermukaan. sehingga partikel-partikel yang mengotori air dapat ditahan dan dihasilkan air yang lebih jernih.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhj88fvOsSyGA4hk4ugxVvWEBdKPtWDoUgknos9bAIUILXH8v1HOSPnpLCmIk2bYReXd4-lp31Nt3RFL8coCaqypkmmQBggt9Jq9J_AAaUEb1cyFUjh2iEz5GlytF7pMscR13L6g8XDwL7i/s400/reverse+osmosis.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi8F7sdlVhml-tGwNZvdyXyefbe1SjVpbLSI-aj4RhE7fJIGqE1nCwcWI1rFysYutb_GmQ_SJdZFv3SVMv6F46cRYeFoznl21ii180Arj9uV07gr9xSU1bEc9rjqhEFqBfHTWY3Ng-ylAi5/s400/prinsip+RO+lab.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi78LpkZDi3h5oCvDsqp74c7zfx5-sZxJi25-oyPu8bd2zr8-zritUoOnD7wIsUt9npc0YHDyUiN1JK-D8GW-P26iieRhVVTEFyM88N5Papxh98qQL9MF-rLflSSNIdPaZjbLdCo5dF30ss/s400/resin.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgT5FZAHB_p6JOM91pfY-X1kBPXIrvKeibnicVfy7Lb_NITqwkDlj-t6h1-eOOpXz8_yiN-BtGdE3WQwPkG9aQReVUIw9GN4BWyWZyKtHeBc0P8YG6HKGt3k7BTb2VZ6DBMaFb1IYGdJdBc/s400/destilasi.jpg
cara ini membutuhkan banyak energi, prinsip kerjanya serupa dengan air yang menguap ke udara kemudian turun menjadi air hujan. air yang dihasilkan menjadi murni dan bebas mineral. akan tetapi apabila dilakukan untuk kebutuhan rumah tangga sangat tidak ekonomis dan memerlukan biaya yang sangat besar.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiF9T1FQyx_QL33Wxd1bX7oY6LBAU2_EDSuTh0QKir833BOQCFbZY62BZ01KFng2V9xr317G5genUlEOXmF2kE9PPj0Sq4R7iXmmrpTvX782ofT-Yr5Q8CtRymzijngbS91Yy80ljiFypEr/s400/absorbsi.jpg

Filtrasi Absorbsi adalah menyaring kotoran atau kontaminan dengan menyerap ke dalam pori-pori media. apabila sudah jenuh tidak bisa menampung kontaminan.




BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan

Air adalah sumber kehidupan, air juga sangat diperlukan dalam aspek sosial ekonomi dan untuk keberlangsungan ekosistem yang menyehatkan. seiring dengan meningkatnya populasi manusia dan pembangunannya, mengakibatkan peningkatan penggunaan air tanah dan air permukaan untuk keperluan domestik, perkoataan, industri dan pertanian. Hal ini sekaligus meningkatkan tekanan terhadap kapasitas sumber daya air yang menjurus kepada persaingan dalam berbagai sektor penggunaan tersebut.












DAFTAR PUSTAKA




Artikel Terkait:

0 komentar:

Posting Komentar

Read more: http://blogkomputer12.blogspot.com/2012/06/tips-memasang-widget-untuk-mempercantik.html#ixzz2CsoLdPTs

Ping your blog, website, or RSS feed for Free

Blogger news

Column 1

Musik

Pages

Popular Posts